Alumni Homecoming 15 Juli 2010

Monday, May 5, 2008

Kunjungan ke Mam Francisca di Sukabumi



Posted by Susy Ong

Pada hari Sabtu, tanggal 3 Mei, teman-teman alumni SMA Budi Mulia angkatan '86 mengunjungi Ibu Francisca di Sukabumi. Rombongan terdiri dari Jeanne, Slamet, Dennie, Hollan, Bambang (dari LA; bukan lenteng agung lho), Kim Koen, Tjoen Ling, Hwi Leng dan Susy.

Berhubung yang tahu jalan hanya Slamet, maka teman-teman berkumpul di kantor Jeanne di Grogol (kecuali Hwi Leng yang tinggal di Cibubur). Rombongan dari Barat Jakarta dan Jakarta Barat terdiri dari Tjoen Ling, Susy, Dennie dan Hollan. Sebelum ke kantor Jeanne, kami singgah di Ma Cik untuk ambil pastel pesanan Dennie. Tiba di kantor Jeanne sekitar jam 7:30, ngaret kira-kira setengah jam. still ok-lah. Setelah menyantap sarapan yang disiapkan oleh Ibu Jeanne, kami ber-8 berangkat dengan mobil Kijang Kim Koen menuju Cibubur. Di depan McDonald Cibubur, kami jemput Hwi Leng yg sudah menunggu sambil menenteng bubur. Dan dengan demikian, mobil Kijang Kim Koen terisi penuh, dengan beban muatan maksimum.

Perjalanan menuju Sukabumi ternyata jauh dan macet, terutama waktu melewati jalan di depan pasar. Kemacetan memang menyebalkan. Tapi coba pikir, kalau pasar sepi, apa jadinya negara ini? mengerikan, bukan?

Sekitar jam 11, rombongan kami tiba di rumah Ibu Francisca. Beliau ternyata tetap sehat, dan hebatnya, tetap humoris seperti 22 tahun yang lalu. Kami disuguhi lontong oncom dan daging, serta kue soes. Berhubungan dalam rombongan ada Slamet si kernet, jadi suasana selalu ramai, karena banyak cetusan ide yg kocak.

Kepada Ibu Francisca yang sekarang hidup dari dana pensiun pegawai negeri, kami serahkan amplop berisi tanda terima kasih kepada beliau. Kepada teman-teman yg ingin menyampaikan tanda terima kepada beliau, silakan transfer ke rekening beliau di Bank Mandiri Sukabumi A.Yani, a/n Francisca Kitit, A/C#133.00.9306152.1

Ibu Francisca juga telah menyanggupi akan hadir di acara reuni kita tanggal 12 Juli nanti. doakan yah supaya beliau tetap sehat, dan acara reuni kita bisa terselenggara sesuai rencana.



Kira-kira jam 2 siang, kami pamitan dengan Mam, memulai lagi perjalanan melalui jalan-jalan macet. Di Sukabumi, sempat singgah di restoran yg dekat dengan toko saudaranya Dennie, makan bakmi goreng dan soto babat.

Setelah itu, berangkat lagi, bermacet-macet, dan sampai di cafe gumati di Bogor. Nasi timbelnya enak, lebih asyik lagi karena bisa ngobrol santai dengan teman semasa kecil (menurut Mam, 22 tahun yg lalu, Tjoen Ling masih TK).

Kembali ke titik zero point, kantor Jeanne di Grogol, sudah jam 10 malam. Salut deh sama Kim Koen yg nyetir seharian di jalan yang cukup macet. Kalau saya sih nggak sanggup deh.

Kunjungan ke mantan guru yg paling humoris, memang jadi tujuan kita. Tapi saya pikir, ini juga menjadi semacam alasan untuk ngumpul (soalnya, masak ngajak teman-teman kumpul untuk sekedar ngopi, pasti pada malas datang). Semoga nantinya kita bisa punya lebih banyak kesempatan untuk kumpul, sekedar istirahat dari rutinitas kerja sehari-hari (yg kadang-kadang juga penuh dengan intrik politik yg bikin senewen), dan siapa tahu juga bisa jadi ajang tukar informasi, sehingga juga membawa manfaat bagi diri kita masing-masing.

Bagaimana teman-teman, kalau kita bikin pertemuan rutin (dengan alasan apa sajalah), dua bulan atau tiga bulan sekali?

Ditunggu yah respons-nya.

3 comments:

Unknown said...

Hello Alumni SMA Budi Mulia

Saya adalah bekas ex Alumni SMA Budi Mulia Tahun 1975 akhir.
Waktu saya melihat foto Ibu Fransisca bersama anda sekalian, saya ingin sekali berjumpa dengan Ibu Fransisca.

Bolehkan saya minta alamat dan contact phone number dan kalau ada email address dari Ibu Fransisca di Sukabumi ?

Saya ingin berjumpa dengan beliau.

Terima kasih atas bantuan anda semua.

Email saya: ws_wati@hotmail.com

Salam
Wati Widjaja

Yo or Yon said...

Saya juga minta alamat beliau ya.
yonanta@gmail.com

Margaretha Sukiman said...

Halo sahabat2 ex SMA Budi Mulia Mangga Besar,saya tamatan tahun 1983.Apakah ada teman2 yang seangkatan saya disini..Saya pun sempat merasakan didikan Ibu Fransisca,Pak Dullah,Pak Tjong Pit,Pak Malau,Ibu Sri,Pak Letor.saya juga sempat mengenal Bruder Egidius van Gills sebelum beliau kembali ke Belanda dan meninggal disana ��